Saat ini seiring berkembangnya kebutuhan dan gaya hidup masyarakat (khususnya di Indonesia), maka perkembangan teknologi dan dunia komunikasi digital semakin menjadi kebutuhan yang tak terelaka. Setelah tahun lalu teknologi banyak di dominasi oleh smartphone dengan kamera tajam dan beresolusi tinggi, maka akhir tahun 2016dan sepanjang tahun 2017 teknologi smartphone sedikit bergeser pada smartphone yang memiliki baterai berkapasitas besar.
Beda dengan akhir tahun 2016 ketika fitur kamera sudah beralih kepada mini camera, konsumer mulai memperhatikan smartphone kapasitas besar karena sudah tidak mau repot dengan membawa smartphone dan powerbank bersamaan.
Nah akhir tahun ini ada 3 merk yang saat ini menjadi perhatian, yaitu LG X Power, Asus Zenfone 3 Max, dan Infinix Hot S. Diantara ke 3 ini saya akan mengulas salah satunya yaitu Zenfone 3 Max. Sebenarnya tren Smartphone dengan baterai besar sudah dimulai akhir tahun 2016 dengan munculnya Lenovo P-70 dengan kapasistas baterai 4000 mAH, namun tipe ini kurang populer karena desain yang kurang menarik.
Sayangnya untuk Asus Zenfone 3 Max ini paket yang dibawanya masih sangat minim, tanpa screen protector, case, bahkan untuk earphone saja tidak termasuk. Jadi paket yang kita terima hanya benar-benar handset, charger, dan SIM card pin untuk membuka panel SIM Card dan Memory Card.
Untuk akses dual SIM card sama dengan LG X Power sayangnya menggunakan hybrid alias untuk SIM card ke-2 menggunakan slot yang sama untuk memory card, dengan begitu kita harus memilih apakah menggunakan SIM card 2 atau memory card.
Sedangkan fitur yang menguntungkan dari lainnya adalah finger lock, alias piranti finger print sudah digunakan, dengan posisi dibagian belakang persis dibawah kamera yang menurut saya merupakan posisi yang natural dan jelas akan memudahkan daripada diletakkan pada tombol home seperti pada Samsung. Jadi dengan satu tangan dan jari telunjuk atau tengah sudah dapat membuka kunci.
Untuk kualitas kamera, rupanya Asus memiliki kualitas cahaya dalam yang bagus sehingga dengan kondisi gelap dapat mengambil gambar sedikit lebih terlihat dari lainnya, untuk cahaya blitz juga cukup terang menghasilkan gambar dengan pengambilan 0% cahaya, ditambah fitur penngaturan audio yang cukup lengkap kita dapat mengatur 4 mode audio yang ditawarkan: film, musik, game, dan vokal, jika kurang nyaman kita juga dapat menyesuaikan bass, treble nya secara manual. Kualitas suara yang dihasilkan juga cukup powerful, dengan bass dan treble yang cukup terasa namun dengan kelemahan posisi speaker yang masih berada di bagian belakang.
Teknologi memang terus berkembang mulai dari teknologi tab yang mulai menyaingi laptop atau sebaliknya teknologi laptop yang meniru kompatibel tab yang kita kenal dengan (hybrid). Salah satu laptop jenis hybrid ini adalah Acer Switch 10e yang memiliki 4 mode penggunaan: notebook, pad, display, dan tent.
Saya mempunyai kesan yang sangat baik selama menggunakan Acer Switch 10e ini, namun sempat terjadi masalah yang rupanya banyak juga dialami oleh pengguna Switch 10e ini yang saya temukan melalui situs komunitas resminya. Permasalahan tersebut adalah sering tidak terhubungnya (disconnected) keyboard dan hdd (dock) setelah bagian utama di lepaskan dari docking nya. Karena masalah ini benar-benar mulai saya anggap mengganggu dan menyebalkan saya pun mulai menjalankan hobi saya yaitu langsung mengoprek piranti ini, dan ternyata kunci masalah ditemukan karena sepertinya disconnected bagian layar dengan dock nya karena ada sebuah pin yang kurang melekat dengan bagian layarnya ketika di letakkan pada dudukan nya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah:
Selamat mencoba, semoga dapat menyelesaikan masalah serupa
Guys dijaman smartphone sekarang, ga jamannya handphone hanya dengan satu nomer atau satu SIM card apalagi sekarang sudah ada beberapa handphone yang memiliki 3 SIM card dalam satu smartphone. Nah dengan semakin canggihnya teknologi smartphone tentu diikuti dengan semakin berkembangnya aplikasi, terutama aplikasi sosial dan komunikasi yang mengandalkan jalur data bukan lagi pulsa.
Tentu kita mengenal dengan aplikasi yang saat ini hampir tidak bisa dibilang tidak kita memiliki akun dan aplikasi whatsapp, dan tidak sedikit dari kita yang sudah memiliki grup dan daftar kontak yang banyak banget. Nah dengan begitu tentu akan memusingkan jika sudah terlalu banyak grup di akun whatsapp kita, namun ada solusinya yaitu dengan memisahkan satu whatsapp menjadi 2 whatsapp.
Laah… harus beli handphone lagi dong???
Jawabnya engga, karena kita bisa install whatsapp kedua alias ada 2 whatsapp untuk masing-masing nomer alias SIM card dalam satu handphone kita.
Terus bagaimana caranya??
Caranya dengan menggunakan aplikasi whatsapp tambahan seperti Whatsapp+, GBWhatsapp dll.
Disini saya akan mencontohnya menggunakan GBWhatsapp, pertama jika anda sudah melakukan installasi Whatsapp melalui GooglePlay kita biarkan saja karena tidak akan mengganggu proses penambahan whatsapp kedua. Berikut langkahnya:
Selanjutnya download aplikasi GBWhatsapp melalui link yang ada disini. Karena dibuat oleh orang timur tengah maka jangan heran situsnya menggunakan bahasa arab, tapi anda tidak usah khawatir karena yang perlu anda temukan adalah tulisan download (bahasa inggris).
Selamat berkreasi karena GBWhatsapp bisa anda ganti-ganti tampilan dan warnanya sesuai keinginnan kita.
Hari begini masih kaku?
Buat apa malu-malu pakai Handphone murah, zaman sekarang yang penting gaya, terlebih pasar handphone di Indonesia yang dibanjiri produk dari China yang murah meriah dengan fasilitas yang wah dan terlebih disandingkan dengan sistem operasi Android dari Google yang open source berbasis Linux ini. Handphone murah meriah ala China-pun bisa terlihat stylish terutama dari tampilannya.
Dengan masuknya Google dengan Androidnya kedalam pangsa pasar mobile tentu akan menjadi pesaing berat bagi penyedia sistem operasi berbayar dan berlisensi seperti Windows, iOS, dan BlackBerry. Bahkan dengan menggunakan Android ini harga handphone dapat ditekan tajam karena tidak perlu membayar lisensi untuk sistem operasi yang digunakan, dengan sifatnya yang open source ini maka banyak sekali perusahaan yang mengembangkan aplikasi berbasis Android ini untuk mengakomodir berbagai keperluan penggunannya, bahkan tampilan handphone Android-pun dapat menyerupai tampilan handphone yang menggunakan OS berbayar tadi.
Nah salah satu contoh aplikasi yang saya gunakan untuk mengubah tampilan handphone produk china berbasis Android ini salah satunya adalah Solo Launcher. Berikut tampilan handphone yang sudah di make over tampilannya tanpa harus menggunakan akses root (rooting) terlebih dahulu.
Caranya?
Mengubah huruf